Pada suatu hari aku berangkat siang ke
sekolah. Teman-teman sekelasku terbiasa duduk berpindah-pindah atau
berganti-ganti setiap harinya sesuai keinginan. Dan biasanya yang datangnya
paling akhir kebagian tempat duduk di depan. Hari itu hanya tersisa satu tempat duduk. Nah itu di depan
sendiri. Aku termasuk seorang yang berpostur tinggi. Dan ketika aku duduk di
bangku deratan depan otomatis aku menghalangi papan tulis teman-teman yang
duduk di belakang.
Ketika pelajaran
sedang berlangsung dan aku sedang mencatat apa yang ada di papan tulis. Aku mendengar
seseorang memanggilku.
“Ana..! Ana..!” seorang temenku yang duduk
di deratan belakang memanggilku. Aku menoleh kepadanya. Kemudian dia berkata, “Nunduk..!”
kata temenku sambil tangannya memberi isyarat kalau aku suruh duduk. Setelah itu
aku memalingkan wajahku dan kembali menulis. Tanpa berusaha menundukkan kepala.
Dan berkata, “Salah siapa milih bangku di deretan belakang :| .” Kemudian temenku yang
duduk sebangku denganku mendengar ucapanku. Dia bilang, “betul”. Ya memang iya
kan? Aku kan capek kalau harus menunduk terus setiap papan tulisnya ketutupan
aku.
Memang aku salah ya? :o Aku ga memilih duduk
di depan. Aku tahu aku tinggi dan seharusnya tidak duduk di depan. Tapi gimana?
Wong aku dapat tempat duduknya di depan. Siapa suruh kamu duduk di belakang? Udah
tau kalau duduk dibelakang biasanya ketutupan. Salah siapa jal? Bukannya aku ga
mau menunduk. Tapi masa iya? Aku harus menunduk terus menerus? Kan capek? Mohon maaf jika kamu menganggap aku egois. Aku
ga bermaksud. Tapi aku hanya pengen kamu mengambil resiko atas pilihanmu.
:)
Itu ceritaku hari ini, apa pendapatmu? :D
2 komentar:
hemmmmmm
hehe.. :D
Posting Komentar