Pagi ini sekitar pukul 11
lebih... aku mau njemput mamaku dipasar... beberapa jam yang lalu, jalan masih
ramai lancar... sekarang sudah seperti DKI yang identik dengan kemacatan. Mungkin
karena lebaran hampir tiba (H-2/3 Lebaran) dan warga Kebumen yang merantau
sudah mudik ke Kebumen, dan terjadilah macet di Kebumen. Macet banget. Bertahan
beberapa lama ditengah kemacetan, tiba-tiba mesin motorku berhenti. Yups. Mogok. :-/
Mengetahui motorku mogok aku
minggir ke jalan agar tidak menambah mengganggu lalu lintas yang saat itu macet.
Karena dipinggir jalan penuh parkiran. Aku minggir dideretan parkiran. Tukang
parkir yang mlihatku. Menatap dengan sinis. Beberapa saat kemudian kata-kata
keluar dari tukang parkir itu.. menanyakan apa yang sedang aku lakukan disini..
(mungkin baginya lahan uangnya) aku menjawab motor mogok. Tukang parkir diam
sebentar dan sesaat kemudian bilang dengan sinisnya menyuruh aku pergi dari
situ dengan kata-kata yang diperhalus menyuruhku minggir sana ke tempat yang
eyup (tidak panas) jangan di jalan (padahal aku tidak dijalan, aku dideretan
motor parkir yg sebenarnya lahan parkir itu juga stengah jalan raya (ˇ_ˇ"))
Akupun mengiyakan.
Setelah
mengucapkan itu tukag parkir berlalu dan olehku terdengar kata-kata mengumpat
atau kotor(goblog). Astaghfirullah. Aku segera pergi dari tempat itu tanpa menanggapi
umpatan tukang parkir itu. Aku berjalan beberapa meter, kemudian aku berhenti
di depan tko tutup di daerah sekitar depan BRI selatan jalan agak ketimur (toko
Astra kalo ga salah). Setelah menunggu beberapa lama sambil aku smsan dengan
mamaku dan mengabarkan kalau motorku mogok, kakak ku datang dan menanyakan
kenapa, walaupun wajah kakak ku terlihat kesal dan sempat mengumpat.
Dia akhirnya mendorong motorku ke tempat yang
menjual bensin (bukan pom bensin) karena ternyata penyebab motorku mogok adalah
bensinnya habis.. (ˇ_ˇ") karena aku tidak membawa cukup uang, kakak ku
memberikan uang padaku untuk beli bensin kemudian membantuku menyalakan starter
karena biasaya setelah bensinnya habis
motor susah distarter, setelah memastikan motorku bisa distarter kakak ku pergi
berlalu kembali ke rumah tempat dia sedang ada kerjaan.
Setelah
itu pun rasanya penderitaan (macet, panas, malu, dll) telah berakhir, dan aku
bergegas menuju pasar menjemput mamaku yang setiap pagi hari pergi kepasar
untuk membeli sayuran dll untuk di jual kembali dirumah. Aku pun memutar jalan,
karena beberapa jalan menuju pasar yang seharusnya bisa lebih dekat ditutup
atau dialihkan karena padatnya pengendara menjelang Lebaran H-2/3 sehingga aku
harus berjalan mutar hingga akhirnya aku sampai pasar dan menjemput mamaku. Untungnya
ketika perjalanan pulang yang arahnya ke timur kebumen (tugu lawet ke timur ) tidak
sepadat ketika perjalanan menuju ke barat. Sampailah dirumah tanpa bertemu
kemacetan di jalan sewaktu perjalanan pulang. :)