Mampir Sejenak di Gunung Tangkuban Perahu
Sebuah
perjalanan wisata ketika aku masih memakai seragam putih biru sewaktu bersekolah
telah membawaku ke suatu tempat yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan
yang pernah kukunjungi. Sebuah tempat yang mempunyai keindahan alam
yang sangat menarik. Tempat itu adalah Gunung Tangkuban Parahu. Sebuah objek
wisata yang terletak di kecamatan Sagala Herang kabupaten Subang dan kecamatan
Lembang kabupaten Bandung, berjarak sekitar 20 km utara Bandung.
Aku masih ingat sekali,
waktu itu hari Selasa, 14 Juni 2011. Hari kedua pelaksanaan widya wisata ke
Jakarta-Bandung. Setelah semalam menginap di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, esok
paginya aku dan rombongan widya wisata SMP N 3 Kebumen bersiap untuk
melanjutkan perjalanan ke Bandung menuju Gunung Tangkuban Perahu. Biarpun masih
merasa ngantuk dan lelah setelah kemarin seharian mengunjungi beberapa objek
wisata di Jakarta, aku dan teman-teman tetap antusias untuk melanjutkan
perjalanan menuju Bandung. Sebelum berangkat Kami berkumpul dahulu di depan
halaman depan Asrama Gedung Haji Jakarta. Selanjutnya sekitar pukul 07.00 WIB
kami meninggalkan penginapan menuju Gunung Tangkuban Perahu.
Akses jalan menuju Tangkuban Perahu tersedia
begitu baik sehingga para wisatawan yang datang berkunjung dapat menikmati
jalan dengan nyaman walaupun jalannya berkelok-kelok, ditambah lagi keadaan
sekitar menuju Tangkuban Perahu begitu elok mempesona. Membuatku tidak merasa
bosan ketika dalam perjalanan. Selama perjalanan aku melihat pemandangan
kebun-kebun teh dan bukit yang sangat indah. Pemandangan kota dari jalan yang
berada di atas bukit juga dapat kulihat sangat menarik sewaktu aku melintasi
jalan menuju Gunung Tangkuban Perahu.
Sesampainya di Gunung Tangkuban
Perahu aku dan teman-teman dibiarkan berjalan sendiri-sendiri bersama teman
untuk melihat dan menikmati keindahan alam tersebut tanpa didampingi oleh
bapak/ibu guru dan berkumpul kembali pada waktu yang telah ditentukan. Dan
akupun berjalan melihat-lihat dan menikmati keindahan alam yang disajikan
bersama teman sekelasku waktu itu, yaitu Aisyah. Aku dan Aisyah adalah teman
sekelas di VIII H. Kami berdua selalu bersama selama perjalanan widya wisata
ini, karena kami mendapat bus yang terpisah dari rombongan kelas VIII H dan
satu bus bersama kelas VIII G.
Gunung
Tangkuban Perahu mempunyai bentuk yang unik dan berbeda dari gunung-gunung
lainnya. Gunung ini berbentuk seperti perahu yang terbalik. Oleh masyarakat ini
dikenal dengan mitos cerita legenda Sangkuriang.
Di sekitar Gunung Tangkuban Perahu terdapat jajaran pohon
pinus. Terdapat juga kawah-kawah yang terdapat di Tangkuban Perahu. Akan tetapi
hanya ada beberapa saja kawah yang bisa dikunjungi, beberapa tidak dapat
dikunjungi disebabkan masih mengeluarkan zat yang berbahaya. Dan Bau menyengat
yang keluar dari belerang menjadi ciri khas aroma di sekitar kawasan wisata ini.
Di kawasan ini udaranya begitu dingin namun menyejukkan. Rata-rata pengunjung
yang mengunjunginya mengenakan jaket atau yang pakaian lainnya yang bisa
menghangatkan badan. Akupun ketika itu mengenakan seragam identitas smp dan jaket
berwarna coklat untuk menghangatkan tubuhku biar tidak kedinginan, memakai topi
berwarna putih pemberian dari sekolah serta sebuah tas warna hitam yang
berukuran kecil sebagai tempat menyimpan uangku. Di tempat ini pun banyak
penjual yang menjajakan barang dagangannya berupa makanan, ataupun souvenir
yang berkaitan dengan Gunung Tangkuban Perahu.
Ketika aku dan teman-teman sedang asyik menikmati keindahan
panorama Gunung Tangkuban Perahu, tibalah saatnya kita kembali meneruskan
perjalanan. Sekitar pukul 11.30 WIB kami pun meninggalkan Gunung Tangkuban
Perahu menuju tujuan wisata selanjutnya. Biarpun Cuma beberapa jam di Gunung Tangkuban
Perahu, namun keindahan suasana dan panoramanya masih terasa dan selalu
terkenang. Dan bila diberi kesempatan aku ingin mengunjunginya lagi. Aamiin.