Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Ibu Tri Hastuti
selaku guru Guru Bahasa Indonesia X.5,
Serta teman-teman X.5 yang saya
sayangi,
Terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji
syukur ke hadirat Allah yang telah menganugerahkan berbagai kenikmatan kepada
kita, terlihat dengan kesehatan, kesempatan dan kebahagiaan yang kita rasakan pada
hari ini. Tanpa kemurahan-Nya, mustahil semua ini dapat kita nikmati.
Selanjutnya saya berterima kasih kepada hadirin yang telah bersedia hadir dalam
acara ini.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan kali ini, saya akan
menyampaikan topik sederhana yang berkenaan dengan perilaku hidup kita
sehari-hari, yakni perilaku hidup hemat di kalangan pelajar seperti kita.
Apakah teman-teman sudah berperilaku hidup hemat? Mungkin ada beberapa dari
teman-teman yang sudah berperilaku hidup hemat dan mungkin ada juga yang belum.
Saya kira ada teman-teman yang masih bertanya-tanya. Hemat itu seperti apa? Apakah hemat itu dikatakan pelit?
Hadirin
yang berbahagia,
Hemat adalah hati-hati dalam menggunakan uang, barang, dan
sebagainya. Menggunakan sesuatu sesuai dengan keperluan dan tidak
berlebih-lebihan. Sementara kebalikan dari hemat adalah boros, yaitu berlebih-lebihan dalam
menggunakan uang, barang dan sebagainya. Dimana mengeluarkan uang sudah menjadi hobi. Membeli apa
saja sekedar memuaskan keinginan, kendati barang yang dibeli sebenarnya sama
sekali tidak diperlukan. Dalam kondisi
kehidupan yang tidak pasti ini, segala hal dapat mengalami perubahan yang serba
mendadak dan sangat mencengangkan. Hal ini jika tidak kita antisipasi dengan
langkah hidup hemat, tentunya kita sendiri yang kalang kabut harus memenuhi
kebutuhan hidup kita. Kita pasti akan merasa tidak enak hati jika kita harus
selalu meminta uang kepada orang tua kita. Apalagi jika orang tua kita sedang
tidak ada uang. Kita pasti tidak tega harus meminta uang kepada mereka.
Hadirin
yang berbahagia,
Pernahkah kalian mendengar pepatah yang mengatakan “Sedikit demi
sedikit lama-lama menjadi bukit”? Seandainya kita melaksanakan pepatah itu
dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan mendapatkan manfaatnya. Misalnya
setiap hari kalian menyisihkan uang seribu rupiah, seminggu akan terkumpul
Rp.7000 dalam satu tahun akan terkumpul Rp.336.000. Maka pada tahun ajaran baru
kalian tidak usah merengek pada orang tua untuk membeli sepatu baru yang kalian
inginkan. Tapi seandainya uang seribu rupiah kalian jajankan tiap hari, apa
yang kalian dapat? Untuk sekedar kenyang pun belum
tentu apalagi mendapat makanan yang bergizi.
Hadirin yang
berbahagia,
Pasti kita pernah mendengar orang
mengatakan kalau hemat pasti tidak jauh dari kikir atau pelit. Dan kita
biasanya enggan dibilang pelit dan akibatnyapun terkadang kita tidak hemat.
Sebenarnya apa perbedaan hemat dengan pelit? Orang yang hemat adalah orang yang
menggunakan uangnya secara bijaksana, sebagian besar terutama untuk hal-hal
yang memang benar-benar dibutuhkan
dan penting. Namun demikian, dia juga tetap tidak mengesampingkan kewajibannya
sebagai umat beragama. Misalnya, zakat, infak, dll. Selain itu, dia juga tetap
memperhatikan kasih kepada sesama manusia, sehingga tetap rela memberikan
sebagian miliknya untuk membantu orang lain yang dalam kesulitan misalnya
korban gempa Jogjakarta, korban Tsunami Aceh, dll. Sedangkan orang yang pelit
adalah orang yang berusaha sekuat tenaga untuk meminimalkan penggunaan uangnya bahkan
termasuk untuk kebutuhan yang penting sekalipun. Contohnya : Seseorang merasa
lapar, tapi enggan membeli makanan. Bukan karena tidak memiliki uang, tapi
karena sayang mengeluarkan uang dan lebih memilih menahan lapar.
Hadirin yang berbahagia,
Memang tidak mudah bagi kita untuk
menerapkan prinsip hidup hemat dalam sehari-hari. Apalagi jika teman sering
mengajak kita jajan, seperti makan es pelangi, makan bakso gaul, dan
sebagainya. Kita pasti tidak mudah menolak, dan lebih sering menerima ajakan
mereka padahal sebenarnya uang yang kita pakai untuk jajan bisa ditabung.
Teman-teman berikut beberapa tips cara menghemat uang saku :
1. Bawa bekal dari rumah diharapkan agar
tidak jajan di sekolah
2. Perbanyak jalan kaki atau naik sepeda
bagi yang jarak antara rumah ke sekolah tidak terlalu jauh
3. Menyisakan uang saku untuk ditabung
4. Utamakan kebutuhan tunda dulu keinginan
5. Membuat skala prioritas
6. Puasa senin dan kamis Bagi kamu yang
muslim, tak ada salahnya untuk menerapkan cara yang satu ini agar keuangan
tidak boros. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan pahala karena berpuasa pada
hari itu merupakan suatu ibadah.
Hadirin
yang berbahagia,
Masih banyak
cara lainnya yang bisa diterapkan oleh pelajar untuk bisa hemat dalam
pengeluaran dalam kehidupan sehari-hari. Butuh kreativitas kita dalam menemukan
teknik-teknik baru dalam dunia penghematan uang. Namun, jangan terlalu hemat
dan pelit, karena hemat atau irit dan pelit memang hal serupa tapi tak sama.
Orang yang kikir atau pelit biasanya tidak disukai banyak orang, namun orang
hemat bisa menjadi contoh bagi orang lain. Memang dalam
melakukan hidup hemat kita tidak selalu mendapatkan manfaatnya secara langsung,
namun dampaknya akan dirasakan kemudian hari. Seperti kata peribahasa
berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian.
Selamat berhemat ria dan semoga
keinginan Anda dapat terwujud dengan baik.
Hadirin yang berbahagia,
Demikian
yang dapat saya sampaikan, apabila ada tutur kata yang kurang berkenan di hati
para hadirin saya mohon maaf. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi
kita semua.
Terima kasih atas perhatian hadirin,
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh