Halooo
reader.. :D aku mau nge-share hasil wawancara aku nih waktu kelas X, dari pada Cuma
ke simpen di draft, mending aku share aja di sini.. siapa tau bisa bermanfaat..
ya gak? :D hehe... Ceritanya dulu pas kelas X aku ada tugas wawancara kelompok
dari Guru Bahasa Indonesia ku... nah setelah dirembug dengan temen-temen blaa
blaa blaa... sampai akhirnya jadi deh laporannya... fyuhhh -_-“ waktu itu ribet
juga bikinnya.. apalagi kerja kelompok yang butuh kerja sama dari masing-masing
anggota... walaupun susah buat kerja sama daann pada akhirnya jadilah laporan
ini.. ^_^
LAPORAN HASIL WAWANCARA
“Kebumen; Sejauh
Mata Memandang”
Oleh :
1.
Ana Nur Fajriyati (04/X-5)
2.
Fajar Rizqi Pratama (16/X-5)
3.
Kharisma Nur Satiti (20/X-5)
4.
Moh. Subhan (22/X-5)
SMA N 1 Kebumen
Tahun Pelajaran 2012/2013
Kebumen;
Sejauh Mata Memandang
I. Identitas
Laporan
a. Topik :Sejarah Kebumen dan Identitas Kebumen
b. Tujuan : - Untuk mengetahui sejarah kota Kebumen dan legenda
yang ada.
- Untuk mengetahui ikon Kebumen
yang menjadi identitas Kebumen.
- Untuk mengetahui arti dari
slogan Kebumen.
c. Narasumber :1. Bapak Eko Edhi Prasetyo, BA
2. Bapak Isma’un
d. Pewawancara : 1. Ana Nur Fajriyati
2.
Fajar Rizqi Pratama
3.
Kharisma Nur Satiti
4.
Moh. Subhan
e. Pelaksanaan :
Waktu : 1. Sabtu, 26 Januari 2013. Sekitar pukul 14.30 sampai
selesai.
2. Senin, 04 Februari 2013. Pukul 14.45
(pulang sekolah) sampai selesai.
Tempat :
Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Kebumen.
II.
Hasil
Wawancara
a.
Awal
berdirinya kota Kebumen
Bapak
Eko Edhi Prasetyo sebagai seorang yang telah mengabdikan diri di Dinas
Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Kebumen. Tentang sejarah dan pariwisata
yang ada di Kebumen banyak yang Beliau ketahui. Apalagi beliau telah menjabat
selama 23 tahun dan telah merasakan beberapa jabatan yang ada di Dinas
Pariwisata Seni dan Budaya di Kabupaten Kebumen. Beliau mengatakan bahwaterdapat
tiga versi pendapat sejarah yang menjelaskan awal mula berdirinya Kota Kebumen.
Namun hanya 2 versi yang dipakai. Karena berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan
lebih mengacu ke 2 versi tersebut. Yaitu R.T. Arungbinang dan R.T. Kolopaking.
Bapak
Isma’un menceritakan secara singkat awal mula terjadinya sejarah kebumen
menurut R.T Arungbinang dan diperjelas dengan kelanjutan cerita dari Pak Eko.Kisah
sejarah menurut R.T Arungbinang, yaitu pada zaman dahulu kala sebelum masehi
(SM) ada sesepuh keraton Kerajaan Mataram yang merupakan Dewan Penasehat
Kerajaan Mataram melarikan diri dari kerajaan. Yaitu Pangeran Bumidirjo yang
merupakan salah satu dari adik Sultan Agung. Pangeran Bumidirjo melarikan diri
karena terdapat perbedaan pendapat dan Pangeran Bumidirjo tidak sepaham dengan
kebijakan yang dilakukan oleh Sunan Amangkurat Agung karena dianggap terlalu
otokratis, keras dan bagi siapa saja yang tidak menyetujui akan dihukum. Bahkan
hukuman yang diberikan tidak tanggung-tanggung. Sampai hukuman mati. Pangeran
Bumidirjo akhirnya pergi jauh meninggalkan Kerajaan Mataram. Beliau pergike
arah barat tanpa sepengetahuan pihak kerajaan. Akhirnya beliau sampai di
wilayah Panjer. Pangeran Bumidirjo bermukim dan berbaur dengan mayarakat
setempat. Agar tidak terlihat sebagai bangsawan. Pangeran Bumidirjo mengubah
namanya menjadi Ki Bumi.
Kepergian
Pangeran Bumidirjo membuat Sunan Amangkurat merasa kehilangan yang amat besar.
Tidak ada lagi yang menjadi panutan dan pemberi nasehat. Kemudian kerajaan
mengutus 2 orang untuk mencari di mana keberadaan Pangeran Bumidirjo. Utusan
kerajaan sampai di wilayah Panjer dan bertemu Ki bumi yang pada dasarnya adalah
Pangeran Bumidirjo. Namun Ki Bumi enggan untuk kembaki ke kerajaan. Padahal,
utusan tersebut tidak boleh pulang tanpa membawa Pangeran Bumidirjo. Akhirnya
utusan kerajaan menjadi pengikut Ki Bumi. Ki Bumi menetap dan tinggal di Panjer
dan akhirnya membentuk pemukiman. Ki Bumi memberikan pelajaran, pendidikan,
dsb. kepada warga sekitar. Banyak masyarakat memanggil Ki Bumi dengan sebutan
Kibumian. Akhirnya wilayah tersebut. dinamai Kebumen yang berasal dari kata
Kibumian atau Kabumian akibat kebiasaan warga memanggil nama Ki Bumi, akhirnya
wilayah tersebut diberi nama Kebumen.
b.
Burung
Walet sebagai ikon Kota Kebumen
Seperti yang telah
diketahui oleh banyak orang bahwa ikon Kota Kebumen adalah Burung Walet. Sering
terdengar kerancuan dalam pengucapan antara walet atau lawet. Banyak orang
bingung mana yang benar. Setelah ditelusuri ternyata nama yang benar adalah
Burung Walet. Seperti apa yang dituturkan oleh Bapak Eko selaku salah satu
pejabat di Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Kebumen yang banyak
mengetahui seluk beluk tentang Kebumen dan sejarahnya.Beliau menjelaskan bahwa
Burung Walet adalah burung penghasil sarang burung, dan Burung Lawet adalah
burung layang-layang biasa. Namun pengucapan walet lebih sering dan mudah
diucapkan lawet. Seperti Tari Lawet, Tugu Lawet, Burung Lawet. Padahal pada
dasarnya yang menjadi ikon Kota Kebumen adalah Burung Walet. Masyarakatpun
terbiasa dengan pengucapan kata walet menjadi lawet dan akhirnya menjadi salah
kaprah. Hingga
Pak
Eko menuturkan bahwa awal mula Burung Lawet dijadikan ikon Kota Kebumen dikarenakan
Burung Lawet adalah penghasil sarang burung utama Di Kebumen. Pada zaman dahulu
daerah-daerah lain telah mempunyai suatu kesenian yang menjadi identitas daerah
tersebut. Kebumen yang sebelumnya belum memiliki kesenian yang menjadi
identitas Kebumen. Dan merasa butuh identitas supaya lebih mudah dikenal.
Akhirnya ada yang berinisiatif untuk menciptakan kesenian yang dijadikan
identitas Kebumen. Diciptakanlah sebuah tarian kreasi baru yaitu Tari Lawet.
Tari tersebut diciptakan oleh 3 orang. Salah satu pencipta tersebut adalah
Bapak Sardjoko yang merupakan warga Desa Karangsari Kecamatan Kebumen. Setiap
gerakan Tari Lawet menceritakan kehidupan Burung Lawet dari keluar sarang
sampai kembali ke sarang. Tari Lawet sekarang telah menjadi sebuah seni tari asli
dari Kebumen yang menjadi kesenian identitas Kebumen.
c.
Kebumen
Kota Beriman
Slogan
kota Kebumen adalah beriman. Pemberian kata beriman karena agar penduduknya
mayoritas beragama Islam. Dan diharapkan berhati suci dan kuat imannya. Selai
itu kata beriman juga mempunyai arti atau singkatan yaitu BERsih, Indah,
Manfaat, Aman, dan Nyaman.
d.
Legenda
yang ada di Kebumen
Bapak Eko yang telah lama bekerja di
Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Kebumen telah banyak berperan dalam
pengumpulan legenda-legenda yang ada di Kebumen. Beliau beserta rekan kerjanya
Bapak Slamet mencari legenda-legenda yang ada di Kebumen ke berbagai daerah di
Kebumen dan berhasil menemukan sekitar 121 cerita. Pak Eko menjelaskan bahwa
menurut masyarakat legenda yang telah ditemukan tersebut belum seberapa dari
legenda-legenda yang ada di Kebumen. Banyak legenda yang belum diketahui salah
satunya adalah legenda Tugu Lawet.
Beberapa legenda yang telah diketahui
diantaranya adalah Terjadinya Desa Penusupan, Dewi Ayu Sekar Gadung, Eyang
Singodanu, Watu Kuwuk, Syekh Anom Sidokarso, Ki Sabdo Guno, Mbah Agung/Kyai
Donosari, Terjadinya Desa Kedungdowo, Raden Kamandaka/Lutung Kasarung,
Pemandian Air Panas Krakal, Benteng Van Der Wijck, dan berbagai legenda
lainnya.
e.
Simpulan
1.
Menjadi
lebih tahu tentang sejarah Kebumen dan legenda-legenda yang ada di Kebumen.
2.
Mengetahui lebih detail tentang identitas Kebumen
3.
Mengetahui
arti dari slogan Kebumen “Kebumen Beriman”.
III.
Hambatan
1)
Susah mengatur waktu untuk berkumpul bersama
anggota kelompok.
2)
Kurangnya
kerja sama antar anggota kelompok.
3)
Anggota
Kelompok kurang bisa diajak kerjasama.
4)
Ada
anggota kelompok yang kurang tanggung jawab terhadap pembagian tugas yang telah
disepakati bersama.
5)
Adanya
ketidakikutsertaan anggota kelompok dalam pelaksanaan wawancara dan penyusunan
laporan.
IV.
Lampiran
a.
Pembagian
Kerja Kelompok
Ketua Kelompok : Moh. Subhan
Penanggung Jawab sebelum
wawancara : Kharisma Nur Satiti
Penanggung Jawab pelaksanaan
wawancara : Fajar Rizqi Pratama
Penanggung Jawab setelah
wawancara : Ana Nur Fajriyati
Dokumentasi : Moh. Subhan dan
Fajar Rizqi Pratama
Notulen :
Ana Nur Fajriyati dan
Kharisma
Nur Satiti
b.
Daftar
Pertanyaan
1.
Bagaimana
awal mula terjadinya Kota Kebumen?
2.
Kenapa
diberi nama Kebumen?
3.
Kenapa
ikon kota Kebumen Burung Walet?
4.
Bagaimana
sejarah terbentuknya Tugu Walet
5.
Kenapa
Slogan kota Kebumen “Kebumen Beriman”?
6.
Siapa
pembuat slogan itu?
c.
Dokumentasi
Foto bersama Pak Eko Edhi Prasetyo (Kiki, Pak Eko, Risma) |
Pelaksanaan
wawancaradengan Pak Eko E.P
|
Pelaksanaan
wawancara dengan Bapak Isma’un
|